AUSTRALIA, JP - Presiden
Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese mengunjungi
Sumatran Village, Taronga Zoo, Sydney untuk melihat harimau sumatra pada
Selasa, 4 Juli 2023. Meskipun cuaca gerimis saat itu, tetapi antusiasme
Presiden Jokowi dan PM Albanese untuk mengelilingi area harimau di sana
tetap tinggi.
Sesaat
setelah tiba, Presiden Jokowi dan PM Albanese memasuki lorong berbentuk
kabin pesawat yang akan membawa mereka menuju area Way Kambas yang
menampilkan suasana Indonesia di dalamnya. Setelah itu, Presiden Jokowi
dan PM Albanese disambut oleh anak-anak Indonesia yang menampilkan gerak
tari diiringi nyanyian lagu 'abang tukang bakso'.
Penampilan
anak-anak tersebut rupanya mampu mencairkan suasana sore itu menjadi
lebih hangat. Presiden Jokowi sesekali ikut bernyanyi sambil menggerakan
tangan mengikuti gerakan yang dilakukan oleh anak-anak.
Mengikuti
alur selanjutnya, Presiden Jokowi dan PM Albanese memasuki area untuk
melihat harimau sumatra secara langsung. Tiga harimau tampak terlihat di
depan kaca saat Presiden Jokowi dan PM Albanese menghampiri tempat
tersebut.
Suasana
hangat meliputi perjalanan kedua pemimpin negara saat menyusuri area
kandang harimau di kebun binatang tersebut. Usai berkeliling, Presiden
Jokowi kembali ke hotel tempatnya bermalam selama kunjungan sekitar
pukul 16.45 WS.
Sejumlah Prioritas Kerja Sama Indonesia Dengan Australia
Sebelumnya
Presiden Joko Widodo menghadiri rangkaian pertemuan Annual Leaders’
Meeting (ALM) di Taronga Center, Sydney, pada Selasa, 4 Juli 2023.
Presiden menyebut perkembangan kerja sama antara Indonesia dan Australia
telah berkembang baik.
“Sejak Annual Leaders’ Meeting tahun lalu
di Bogor, telah banyak perkembangan positif dan terima kasih untuk
komitmennya-komitmennya,” ucap Presiden dalam keterangan pers bersama
usai pertemuan.
Presiden menyebut terdapat sejumlah hal yang
menjadi prioritas yang harus dilakukan oleh kedua negara, yang pertama
adalah menjadikan hubungan ekonomi menjadi lebih substantif dan
strategis.
“Indonesia dan Australia harus membangun kerja sama
ekonomi yang lebih substantif dan strategis, melalui pengembangan
bersama produksi baterai EV,” ucap Presiden.
Yang kedua, Presiden
menyebut bahwa sejak diberlakukannya perjanjian Indonesia–Australia
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), volume
perdagangan telah naik menjadi 90 persen.
“Ini akan terus
dioptimalkan melalui kerja sama mutual recognition agreement produk
perikanan, karantina dan inspeksi buah-buahan, serta peningkatan
kapasitas UMKM,” tandasnya.
Yang ketiga, terkait pengurangan
emisi karbon, Presiden Jokowi terus mendorong kerja sama dalam
pembangunan carbon capture and storage serta smelter orientasi energi
hijau di Indonesia.
“Keempat, terkait pembangunan ibu kota
nusantara, Indonesia mendorong sektor swasta Australia dan National
Capital Authority Australia untuk bekerjasama dengan Otoritas IKN,”
lanjut Presiden.
Kepala Negara juga menilai bahwa Indonesia dan
ASEAN menginginkan kawasan Indo-Pasifik menjadi kawasan damai dan
stabil, serta mengedepankan kolaborasi dan kerja sama konkret.
“Saya
mengapresiasi dukungan Australia pada keketuaan Indonesia di ASEAN, dan
mengajak Australia untuk memperkuat kemitraan di Pasifik Selatan
melalui kerja sama trilateral, dan berpartisipasi dalam ASEAN-Indo
Pacific Forum,” lanjutnya.
Dalam keterangannya, Perdana Menteri
(PM) Australia Anthony Albanese menyebut bahwa hubungan antara Indonesia
dan Australia terus semakin baik sebagai mitra dalam berbagai bidang.
“Hari
ini hubungan Indonesia dan Australia menjadi lebih baik dan kedua
negara terus semakin dekat sebagai mitra dalam ekonomi, keamanan, dan
mitra dalam transisi global menuju net zero,” ucap PM Albanese.
PM Albanese juga menilai kondisi keamanan dan kestabilan Indonesia memberikan dampak positif bagi kawasan Indo-Pasifik.
“Kemakmuran,
kemanan, dan stabilitas Indonesia membuat kawasan Indo-Pasifik menjadi
lebih makmur, aman, dan stabil,” pungkasnya.
(Red) JP